Senin, 02 Maret 2015

ELING MATI SAKDURUNGE MATI

Beginilah Cara Malaikat Maut Menjemput Ajal
Anda
Allah berfirman:
"Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan
Kami menguji kamu dengan keburukan dan
kesenangan sebagai cobaan; dan kepada
Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak
ayat 35)
Tahukah kita bahwa malaikat maut selalu
mengawasi dan melihat wajah seseorang 70 kali
dalam sehari? Seandainya manusia sadar akan
hal itu, niscaya mereka tidak akan lalai
mengingat mati.
Karena malaikat maut adalah makhluk ghaib,
manusia tidak dapat melihat kehadirannya,
sebab itu manusia tidak menyadari apa yang
dilakukan malaikat Izrail.
Hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abdullah
bin Abbas ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah
manusia dimuka bumi ini 70 kali dalam sehari.
Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang,
ditemukan orang itu ada yang tertawa-tawa.”
Maka berkata Izrail:
'Alangkah herannya aku melihat orang ini,
sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut
nyawanya, tetapi dia masih bersantai dan
bergelak tawa.'
Jika dibuat survey, dari 100 orang di dunia ini
barangkali hanya 1 yang selalu ingat mati.
Dalam arti bahwa orang itu selalu menyiapkan
dirinya untuk menghadapi maut yang bisa
datang kapan saja. Orang yang ingat mati akan
selalu berusaha mengumpulkan bekal untuk
menghadapi dua tahap berikutnya yaitu alam
barzah dan alam akhirat.
Tidak ada seorang pun di dunia ini dapat
menggambarkan bagaimana perasaan dan
pengalaman mereka menghadapi kematian. Ajal
tidak mengenal usia, bisa muda atau tua. Juga
tidak mengenal si kaya atau miskin.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan
bahwa kesakitan ketika hampir mati itu seperti
dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau
seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika
masih hidup.Bayangkanlah betapa sakit dan
dahsyatnya saat menghadapi kematian. Bahkan
Nabi Idris yang minta cara terhalus dalam
mencabut nyawanya pun masih merasakan sakit
luar biasa. Maka sangat beruntunglah siapa yang
matinya dalam keadaan khusnul khatimah.
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi saw
yang artinya:
"Perhatikanlah tiga hal kepada orang yang
sudah hampir mati itu. Pertama: berkeringat
pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air
matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang
kempis. "Sedangkan jika ia mengeruh seperti
tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh,
dan mulutnya berbuih, menandakan bahwa azab
Allah sedang menimpa dia." (HR. Abdullah, al-
Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian 'mengundang' manusia secara
perlahan-lahan atau bertahap mulai dari jasad,
ujung kaki kemudian ke paha.
Untuk orang kafir, ketika nyawanya hendak
dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap
dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang
yang disembelih.
Itu pula tanda azab yang diterimanya karena
dosa dan kekafiran mereka.
Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis
Rasulullah saw yang artinya:
"Bahwa ruh orang mukmin akan ditarik oleh
Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan
dan halus, sementara roh orang kafir akan
direntap dengan kasar oleh malaikat maut
bagaikan mencabut nyawa seekor khimar."
Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam
ketenangan karena ketika hidupnya dia berbuat
kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya
karena setiap kebajikan pasti akan dibalas.
Tetapi karena tidak beriman, maka itu tidak
menjadi pahala baginya dan kekafirannya tetap
diazab di akhirat.
Rasulullah s.a.w bersabda:
"Bila telah sampai ajal seseorang maka akan
masuklah satu kelompok malaikat ke dalam
lubang-lubang kecil dalam tubuh dan kemudian
mereka menarik rohnya melalui kedua telapak
kakinya sehingga sampai ke lutut.
"Setelah itu datang pula sekelompok malaikat
yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga
sampai ke perut dan kemudian mereka keluar.
Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain
masuk dan menarik rohnya dari perut hingga
sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.
"Dan akhirnya datang lagi satu kelompok
malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya
hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang
dikatakan saat nazak orang itu."
Malaikat Izrail menjalankan perintah Allah swt
dengan sempurna. Dia tidak diutus hanya untuk
mencabut roh orang sakit saja ataupun roh
orang yang mendapat kecelakaan dan bencana.
Kematian mungkin terjadi karena sebab bencana
seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada
juga yang matinya karena kecelakaan, infeksi
berbahaya seperti kanker, jantung, AIDS, demam
berdarah dan lain-lain.
Seseorang yang sedang sakit keras, menjadi
rahmat yang tinggi nilainya karena Allah masih
memberi peluang agar mereka sadar akan
kesalahan yang mereka lakukan selama hidup di
dunia. Sehingga mereka masih ada kesempatan
bertobat dari dosa dan kesalahan. Begitu juga
halnya dengan orang mati mendadak karena
kecelakaan. Ia memberi pengajaran dan
peringatan kepada mereka yang masih hidup
agar berhati-hati dan tidak lalai dalam
berusaha memperbaiki diri.
Allah menjadikan sebab kematian itu untuk
memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.
Sayyidina Abbas meriwayatkan sebuah hadis
antara lain menjelaskan malaikat Izrail merasa
sedih ketika ditugaskan mencabut roh makhluk
bernyawa.
Ini karena antara makhluk bernyawa itu adalah
termasuk manusia yang terdiri dari kekasih
Allah rasul, nabi, wali dan orang saleh.
Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat
pencabut Nyawa. “Tidakkah Kau memberikan
Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa
kau datang sebagai malaikat pencabut nyawa
sehingga mereka akan lebih hati-hati?”
Malaikat itu menjawab.
“Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba
dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa
penyakit, uban, kurang pendengaran,
penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika
sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa
sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila
setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera
bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang
cukup, maka aku akan serukan kepadanya
ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku
telah memberimu banyak aba-aba dan
peringatan bahwa aku sebentar lagi akan
datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan
terakhir, setelah ini tidak akan datang
peringatan lainnya “ (HR imam qurthubi)
Beginilah cara kerja Malaikat Maut
Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat
maut yang mempunya dua mata diwajahnya dan
dua lagi tengkuknya.
“Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau
lakukan seandainya ada dua orang yang
meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada
di ujung timur yang satu berada diujung barat,
serta ditempat lain tersebar penyakit yang
mematikan dan dua ekor bintang melata pun
akan mati?”
Malaikat pencabut nyawa berkata:
” Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan
izin Allah, sehingga semuanya berada diantara
dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian
aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan
dapat mengambil yang mana saja sekehendak
hatiku
“(HR abu Nu’aim)
Wujud Malaikat Izrail
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam
keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail
baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya,
lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang
dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di
muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung
dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil
nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa
orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa
orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa
seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya
berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu
juta muka di setiap satu juta muka mempunyai
satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan.
Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah
satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di
jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah
boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air
di lautan dan sungai di dunia disiramkan di
atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan
jatuh melimpah.
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa
Menjawab
Rasullullah SAW memerintahkan agar mayat-
mayat orang kafir yang tewas pada perang
badar dilemparkan ke sebuah sumur tua.
Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di
hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama
mereka satu-satu:
“Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah
kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan
oleh Tuhan kalian untuk kalian betul-betul ada?
Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa
yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada
dan terbukti.”
Umar lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai
Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-
orang yang sudah menjadi mayat?”
Rasulullah menjawab.
"Demi Tuhan yang mengutusku dengan
kebenaran, kalian memang tidak mendengar
jawaban mereka atas apa yang tadi aku
ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka
mendengarnya, hanya saja tidak dapat
menjawab” (HR Bukhari Muslim)
1. TANDA 100 HARI SEBELUM HARI MATI
Ini adalah tanda pertama dari Alloh SWT
kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh
mereka – mereka yang dikehendaki-Nya. Walau
bagaimanapun semua orang Islam akan
mendapat tanda ini tergantung pada mereka,
sadar atau tidak.
Tanda ini akan terjadi biasanya sesudah waktu
Ashar. Seluruh tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki akanmengalami getaran/seakan –
akan menggigil. Contoh : Seperti sapi yang baru
disembelih, jika diperhatikan dengan teliti, kita
akan mendapati seakan – akan daging itu
bergetar.
Bagi mereka yang sadar & berdetik di hati
‘mungkin ini adalah tanda kematian, maka
getaran ini akan berhenti & hilang setelah kita
sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka
yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang
hanyut dengan kenikmatan dunia tanpa
memikirkan kematian, tanda ini akan lenyap
begitu saja tanpa ada manfaat.
Bagi yang sadar akan tanda ini, maka ini
adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan
masa yang ada untuk mempersiapkan diri
dengan amalan dan urusan yang akan
ditinggalkan sesudah mati.
2. TANDA 40 HARI SEBELUM MATI
Tanda ini juga berlaku sesudah waktu Ashar.
Bagian pusat tubuh kita akan berdenyut –
denyut. Pada saat ini, daun yang bertuliskan
nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya
di atas Arsy Alloh SWT. Maka malaikat maut
akan mengambil daun tersebut & mulai
mempersiapkan segala sesuatunya atas kita,
diantaranya ia akan mulai mengikuti kita
sepanjang hari.
Akan tiba saatnya malaikat maut ini akan
memperlihatkan wajahnya sekilas. Jika ini
terjadi, mereka yang terpilih akan merasakan
seakan – akan bingung seketika. Adapun
malaikat maut ini wujudnya hanya seseorang
tapi kemampuannya untuk mencabut nyawa
adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang
akan dicabut.
3. TANDA 7 HARI SEBELUM MATI
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada
mereka yang diuji dengan penyakit/sakit, di
mana orang sakit yang jarang mau makan tiba –
tiba berselera makan.
4. TANDA 3 HARI SEBEBLUM MATI
Pada waktu ini akan terasa denyutan di bagian
tengah dahi kita. Jika tanda ini bisa dirasakan,
maka berpuasalah kita supaya perut kita tidak
mengandung banyak najis & ini akan
memudahkan orang yang akan memandikan
kita.
Saat ini, bola mata kita tidak akan bersinar lagi
& bagi orang yang sakit, bagian hidungnya akan
perlahan – lahan jatuh, ini dapat dilihat jika
kita melihatnya dari samping. Telinganya akan
layu, di bagian ujung – ujungnya akan berangsur
– angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang
terjulur akan perlahan – lahan jatuh ke depan
& sukar di tegakkan.
5. TANDA 1 HARI SEBELUM MATI
Akan datang setelah waktu Ashar. Kita akan
merasakan satu denyutan di bagian belakang,
yaitu di bagian ubun – ubun, yang menandakan
kita tidak akan sempat menemui waktu Ashar
hari berikutnya.
6. TANDA AKHIR
Kita akan merasakan satu keadaan sejuk di
bagian pusat & hanya akan turun ke pinggang &
seterusnya akan naik ke bagian tenggorokan.
Pada waktu ini hendaklah kita terus mengucap
kalimat Syahadat & berdiam diri menantikan
kedatangan malaikat maut. Sebaiknya bila sudah
merasa tanda yang akhir sekali, mengucap
dalam diam & jangan lagi bercakap – cakap.
Inilah tanda – tanda akhir dimana maut mulai
menjemput kita. Wallaahu’alam, kita semua
tidak ada yang tahu, tapi setidaknya kita
mempunyai gambaran kapan kematian itu akan
segera menjemput.
1. Kematian bersifat memaksa dan siap
menghampiri manusia walaupun kita berusaha
menghindarkan resiko-resiko kematian.
"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di
rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar
(juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada
dalam dadamu dan untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui
isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun
ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau
berlindung di balik teknologi kedokteran yang
canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di
muka bumi ini.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini
adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka
ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan:
“Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”.
Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi
Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang
munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun
ia lari menghindar.
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu
lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS
al-Jumu’ah, 62:8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal." (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak
dapat ditunda atau dipercepat
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun,
63:11)
DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT
Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu
sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus
pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling
ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang
menancap di selembar kain sutera. Apakah
batang pohon duri itu dapat diambil tanpa
membawa serta bagian kain sutera yang
tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW;
Ka’b al-Ahbar berpendapat: “Sakaratul maut
ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan
kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki
menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga
ranting itupun membawa semua bagian tubuh
yang menyangkut padanya dan meninggalkan
yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat: “Rasa sakit yang
dirasakan selama sakaratul maut menghujam
jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh
sehingga bagian orang yang sedang sekarat
merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut
dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian,
dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga
kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat
ketika sekelompok Bani Israil yang sedang
melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah
SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari
pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui
gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah
melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan
pada seorang pria yang muncul dari salah satu
kuburan. “Wahai manusia,” kata pria tersebut.
“Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh
tahun yang lalu aku mengalami kematian,
namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul
maut itu belum juga hilang dariku!”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang
berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat
dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan
waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik
terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal
Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki,
yang mengganti Turki dari negara bersyariat
Islam menjadi negara sekular, dikabarkan
mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan
(walau tampak dunianya hanya beberapa detik),
seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya
melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap
manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa
sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan
atau kedzaliman seseorang selama ia hidup.
Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa
sakit sakaratul maut merupakan suatu proses
pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.
Demikianlah rencana Allah.
Wallahu a’lam bis shawab.
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang
menceritakan tentang keinginan Ibrahim as
untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika
mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun
memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul
Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam,
rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua
mata, satu didepan satu dibelakang,
mengenakan pakaian serba hitam, sangat
menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api,
ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak
sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun
berkata bahwa dengan memandang wajah
Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi
seorang pelaku kejahatan untuk menerima
ganjaran hukuman kejahatannya, padahal
hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari
itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah
Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi
ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh
kita, menarik paksa roh dari tubuh kita,
kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita
agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan
meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat
melepas akar serabut-serabut baja yang
tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat
dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan
mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari
tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita
melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita
tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan
merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup
kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang-orang yang zalim (berada)
dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang
para malaikat memukul dengan tangannya,
(sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di
hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang
tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
(QS Al-An’am 6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para
malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada
diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri
(sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak
mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat
menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”.
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam,
kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah
tempat orang-orang yang menyombongkan diri
itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan
diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat
Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si
malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak
memberimu balasan yang baik, engkaulah yang
membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah
perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami
mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik!“
Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap
lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana
tenaga mereka telah hilang dan roh mulai
merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah
saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya
rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara
kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali
telah diberikan tempat kembalinya dan
diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau
di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan
rumah akhirat seorang dzalim di neraka, “Wahai
musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah
engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila
min dzalik!
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG YANG BERTAQWA
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa
orang beriman akan melihat rupa Malaikatul
Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah
dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang
bertakwa:
“Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?”
Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan)
kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik
dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang
bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk
ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-
sungai, di dalam surga itu mereka mendapat
segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah
Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan
dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): “Assalamu
alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu
disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS,
An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya,
malaikatpun akan menunjukkan surga yang
akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan
berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai
sahabat Allah, itulah rumahmu kelak,
bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
NIKMAT DUNIA HANYA SESAAT, INGATLAH HARI
PERHITUNGAN AMAL DAN DOSA APA YANG TELAH
KALIAN PERBUAT SELAMA DIDUNIA. KARENA
KALIAN NANTI AKAN DITANYAI DIALAM KUBUR
OLEH MALAIKAT
APAKAH KALIAN BANYAK MENGUMPULKAN PAHALA
ATAU DOSA DI DUNIA INI ? JIKA BANYAK BERBUAT
DOSA DI DUNIA MAKA AKAN DIBERIKAN SIKSA
KUBUR TERLEBIH DAHULU SEBELUM DIMASUKAN KE
NERAKA..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar